ilustrasi |
Tidak terima ulamanya diperlakukan semena-mena, ribuan umat Islam yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Kalimantan Barat, menggereduk Markas Polda Kalimantan Barat, Jumat (13/1/2017). Mereka mendesak rezim Jokowi bertindak adil, dan segera menangkap para pelaku.
“Kedatangan Wasekjend MUI ke Sintang atas undangan resmi Bupati Sintang, Jarot Winarno dalam rangka peringatan maulid Nabi Muhammad SAW,” kata tokoh Kalbar, Ustaz Athaillah saat menyampaikan orasinya di Mapolda Kalbar.
Ustaz Athaillah menjelaskan, kedatangan mereka ke Mapolda Kalbar untuk menyampaikan sikap dan mendesak Kapolda Kalbar Irjen (Pol) Musyafak agar menangkap pelaku pengusiran dan kekerasan terhadap KH Teuku Zulkarnain yang akan melaksanakan ceramah maulid Nabi Muhammad SAW di Sintang.
“Karena pelaku tersebut telah melanggar undang-undang pidana tentang pengancaman dengan menggunakan senjata tajam,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga mendesak kapolda Kalbar untuk memproses Kapolres Sintang karena terkesan melakukan pembiaran terhadap aksi tersebut, serta mendesak PT Angkasapura II untuk memproses kepala Bandara Susilo Sintang yang telah membiarkan sekelompok orang yang masuk ke dalam objek vital bandara dengan membawa senjata tajam.
“Kami juga mendesak legislatif dan eksekutif untuk melakukan pengawasan terhadap kelompok-kelompok yang melakukan intoleransi dan mengganggu keamanan beribadah umat Islam,” ujarnya.
Ustaz Athaillah juga mengingatkan, kepada rakyat Indonesia khususnya masyarakat Kalbar hendaknya saling menjaga keutuhan NKRI. “Kami berharap tuntutan yang disampaikan tersebut ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Apabila tidak ditindaklanjuti, kami akan melakukan aksi serupa lagi,” katanya.
Sementara itu, di tempat terpisah sejumlah komponen di Kabupaten Sintang, Kalbar, telah mengadakan pertemuan terkait aksi penolakan sekelompok orang tersebut.
Wakil Bupati Sintang Askiman menuturkan bahwa kejadian di bandara tersebut merupakan gerakan spontanitas dan bukan terencana.
“Ini terjadi akibat adanya kesalahpahaman informasi yang didapat oleh kelompok tertentu, sehingga menimbulkan pemikiran yang kurang mengenakkan,” katanya.
Setelah sempat dihadang, KH Teuku Zulkarnaen dilaporkan telah kembali ke Sintang untuk menepati undangan yang dimaksud.
Sumber
Terimakasih Kami kpd Seluruh Masyarakat Sintang, Pak Bupati, Danrem, Kapolres, Danrem, MUI, Ormasy2 Islam, Panitia, BKM Masjid Agung Annur. pic.twitter.com/rgVa9S861s— Tengku Zulkarnain (@UstadTengku) 13 Januari 2017
Ceramah di Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Aman, Damai, Lancar, Tdk Seperti yg Digambarkan"Pancung Kepala Segala".— Tengku Zulkarnain (@UstadTengku) 13 Januari 2017
HEBOH Sampai Langit! pic.twitter.com/c4mAWK9Zox
0 comments:
Post a Comment