WARDES -- Kisah Daniel Alexander Maukar membuat dunia tercengang. (baca) Segenap bangsa Indonesia dibuat panik oleh aksi berani, patriotik, dan gentleman dengan semangat membara keminahasaannya.
Suatu pagi cerah, Rabu 9 Maret 1960, sekitar jam 9.00 WIB, pilot muda ini tampak hilir mudik gelisah di depan hanggar pesawat Lanud Hussein Sastranegara, Bandung. Daniel Alexander Maukar akrab dipanggil Daantje, tampak berjalan ke arah pesawat tempurnya. Beberapa kali ia memeriksa kanon berisi peluru ukuran 23 mm di pesawat Mig-17. Lelaki tampan, tegap, berkaca mata hitam ini berkali-kali mengusap jambul rambutnya.
Sesaat sebelum naik ke pesawat, tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan memanggilnya. “Daantje…,” suara Molly Mambo, gadis cantik asal Kawanua. Daantje pun menoleh dan langsung mendapati kecupan bertubi-tubi dari pujaan hatinya. “I love you,” kata Molly. Daantje membalas kecupan Molly dengan bibir tersenyum, katanya lembut, “I love you, too Molly…”.
Lalu ia melompat ke cockpit Mig-17, pesawat tempurnya untuk menjalankan misinya. Daantje, pilot terbaik yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Catatan manuvernya dibawah sedikit dari kepiwaian pilot Leo Wattimena pentolan terbaik Amerika Serikat. Kemampuan bermanuver pemuda Minahasa ini, banyak membuat kagum petinggi AURI (Angkatan Udara RI, sekarang TNU AU) saat itu. Ia mampu memanuver pesawat tempur dalam kecepatan tinggi hanya berapa meter di antara pepohonan kelapa.
More
Suatu pagi cerah, Rabu 9 Maret 1960, sekitar jam 9.00 WIB, pilot muda ini tampak hilir mudik gelisah di depan hanggar pesawat Lanud Hussein Sastranegara, Bandung. Daniel Alexander Maukar akrab dipanggil Daantje, tampak berjalan ke arah pesawat tempurnya. Beberapa kali ia memeriksa kanon berisi peluru ukuran 23 mm di pesawat Mig-17. Lelaki tampan, tegap, berkaca mata hitam ini berkali-kali mengusap jambul rambutnya.
Sesaat sebelum naik ke pesawat, tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan memanggilnya. “Daantje…,” suara Molly Mambo, gadis cantik asal Kawanua. Daantje pun menoleh dan langsung mendapati kecupan bertubi-tubi dari pujaan hatinya. “I love you,” kata Molly. Daantje membalas kecupan Molly dengan bibir tersenyum, katanya lembut, “I love you, too Molly…”.
Lalu ia melompat ke cockpit Mig-17, pesawat tempurnya untuk menjalankan misinya. Daantje, pilot terbaik yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Catatan manuvernya dibawah sedikit dari kepiwaian pilot Leo Wattimena pentolan terbaik Amerika Serikat. Kemampuan bermanuver pemuda Minahasa ini, banyak membuat kagum petinggi AURI (Angkatan Udara RI, sekarang TNU AU) saat itu. Ia mampu memanuver pesawat tempur dalam kecepatan tinggi hanya berapa meter di antara pepohonan kelapa.
More
0 comments:
Post a Comment